QolamNews – Tes Kemampuan Akademik (TKA) bagi siswa kelas XII SMA/MA/SMK akan digelar secara nasional pada November 2025. Program baru dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI ini bertujuan mengukur capaian akademik siswa, namun bukan sebagai penentu kelulusan.
Kasi SMA/SMK Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Jatim Wilayah Ponorogo-Magetan, Eko Budi Santoso, menegaskan bahwa TKA bersifat tidak wajib. Meski begitu, hasil tes ini dapat dijadikan tolok ukur pemetaan mutu pendidikan, bahan seleksi, hingga syarat tambahan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi maupun melamar pekerjaan.
“Peserta yang mengikuti TKA akan mendapat sertifikat resmi. Sertifikat ini bisa bermanfaat untuk kuliah maupun dunia kerja. Kalau tidak punya, bisa saja nantinya siswa merasa kesulitan ketika dibutuhkan,” ujar Eko, Jumat (3/10/2025).
Daftar Isi
Mapel Wajib dan Pilihan
Dalam Tes Kemampuan Akademik 2025, terdapat tiga mata pelajaran wajib yakni Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Selain itu, siswa juga diminta memilih dua mata pelajaran tambahan sesuai jurusan yang dituju di perguruan tinggi, baik rumpun sains maupun sosial humaniora. Sertifikat TKA SMA ini nantinya bisa menjadi syarat tambahan saat mengikuti seleksi nasional maupun melamar pekerjaan.
Kepala Bidang Pengembangan dan Fasilitasi Pelaksanaan Asesmen Pusat Asesmen Pendidikan Kemendikdasmen, Handaru Catu Bagus, menambahkan bahwa siswa yang sudah terdaftar tetap diperbolehkan mengganti mata pelajaran pilihan. Batas akhir perubahan pilihan mapel adalah 5 Oktober 2025.
“Jangan sampai salah pilih. Kalau jurusannya Kedokteran, lihat dulu nilai rapor Biologi atau Kimia. Itu penting agar sesuai kebutuhan di perguruan tinggi,” kata Handaru melalui kanal YouTube Direktorat SMA.
Peran Nilai Rapor dan Validasi TKA
Handaru menjelaskan, pemilihan mata pelajaran TKA sebaiknya memperhatikan nilai rapor. Pasalnya, Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) mempertimbangkan mata pelajaran pendukung program studi. Nilai TKA nantinya akan berfungsi sebagai validator terhadap nilai rapor tersebut.
“Kalau rapor Biologi dan Kimia rata-ratanya 85, maka TKA setidaknya harus sama dengan itu. Jadi hasilnya benar-benar mencerminkan kemampuan asli siswa,” jelas Handaru.
Dengan demikian, TKA bukan hanya sekadar tes, melainkan juga berperan dalam memvalidasi nilai rapor sebagai dasar SNBP maupun jalur masuk perguruan tinggi lainnya.
Kesimpulan
Meski TKA SMA 2025 tidak wajib, tes ini memberi banyak manfaat bagi siswa kelas XII. Selain menjadi alat ukur akademik, sertifikat TKA bisa mendukung proses seleksi ke perguruan tinggi maupun pekerjaan. Sementara itu, siswa masih diberi kesempatan mengganti mata pelajaran pilihan hingga 5 Oktober 2025, sehingga perlu bijak menyesuaikan dengan jurusan yang diinginkan.
FAQ Seputar TKA 2025
1. Apakah TKA 2025 wajib diikuti oleh semua siswa kelas XII?
Tidak. TKA 2025 bersifat tidak wajib, namun hasilnya bermanfaat sebagai pemetaan kemampuan akademik, syarat tambahan masuk perguruan tinggi, atau melamar pekerjaan.
2. Apa saja mata pelajaran yang diujikan dalam TKA 2025?
Ada tiga mapel wajib: Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Selain itu, siswa harus memilih dua mapel tambahan sesuai jurusan yang diinginkan, baik bidang sains maupun sosial humaniora.
3. Apakah bisa mengganti mapel pilihan TKA setelah daftar?
Bisa. Siswa masih diberi kesempatan mengganti mapel pilihan hingga 5 Oktober 2025 sesuai ketentuan Kemendikdasmen.
4. Apakah nilai TKA memengaruhi kelulusan siswa?
Tidak. Nilai TKA tidak digunakan sebagai penentu kelulusan, melainkan hanya sebagai alat ukur kemampuan akademik dan validasi nilai rapor.
5. Untuk apa sertifikat TKA digunakan?
Sertifikat TKA bisa digunakan sebagai lampiran saat mendaftar kuliah melalui SNBP, SNBT, atau jalur seleksi lain. Sertifikat ini juga bisa menjadi dokumen tambahan ketika melamar pekerjaan.