Jakarta, QolamNews – Pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang direncanakan berlangsung pada 3 hingga 9 November 2025 tetap akan digelar, demikian ditegaskan oleh Abdul Mu’ti selaku Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah.
Program ini telah mendapat persetujuan dari Presiden Prabowo Subianto dan telah disosialisasikan secara menyeluruh.
Mu’ti menyatakan bahwa pelaksanaan tetap dilanjutkan meski terdapat petisi yang mengajak publik menandatangani pembatalan TKA.
“Kalau tidak siap, tidak usah ikut,” ujar Mu’ti usai menghadiri acara Sarasehan “100 Ekonom Indonesia, Resiliensi Ekonomi Domestik Sebagai Fondasi Menghadapi Gejolak Dunia” di Jakarta Selatan.
Ia menegaskan bahwa partisipasi dalam TKA bersifat sukarela. Tidak ada paksaan bagi siswa untuk mengikuti tes ini.
“Ya sekali lagi kan ini tidak wajib. Jadi kalau tidak wajib kan berarti dia sukarela … Kalau orang sudah sukarela kan berarti tidak dipaksa.”
Lebih dari 3,5 juta siswa telah mendaftar sebagai peserta TKA hingga saat ini.
Meski lebih dari 184 ribu orang telah menandatangani petisi untuk membatalkan pelaksanaan, hal tersebut tidak akan mempengaruhi jadwal tes.
Terkait petisi tersebut, Mu’ti menyambut baik inisiatif siswa yang menolak pelaksanaan, namun mengingatkan bahwa kesukarelaan mengikuti tes mengandung implikasi bahwa peserta sudah memahami konsekuensi.
“Kami mengapresiasi yang melakukan gerakan petisi itu, tapi itu tidak make sense karena sukarela. Kalau orang sudah sukarela … berarti dia sudah sadar dengan semua konsekuensinya,” katanya.
Dengan demikian, pemerintah melalui Kemendikdasmen tetap melaksanakan TKA sesuai jadwal. Bagi siswa yang merasa belum siap atau ragu untuk mengikuti, opsi terbaik adalah tidak mendaftar.
Sekretariat pelaksanaan diharapkan terus melakukan sosialisasi agar peserta memahami hak, konsekuensi, dan mekanisme tes secara jelas.
source : metrotvnews.com
