Scroll untuk baca artikel
Internasional

Komet 3I/ATLAS Diduga Teknologi Alien? 7 Fakta Ilmuwan Harvard yang Mengejutkan

×

Komet 3I/ATLAS Diduga Teknologi Alien? 7 Fakta Ilmuwan Harvard yang Mengejutkan

Sebarkan artikel ini

Penemuan Komet 3I/ATLAS oleh NASA

komet 3I/ATLAS
Komet 3I/ATLAS Diduga Teknologi Alien? 7 Fakta Ilmuwan Harvard yang Mengejutkan

QolamNews Tim astronom NASA menemukan objek antarbintang bernama 3I/ATLAS pada 1 Juli 2025 melalui survei teleskop ATLAS di Chili.

Mereka mencatat bahwa komet ini menjadi objek antarbintang ketiga yang memasuki tata surya setelah ‘Oumuamua dan Borisov.

Saat komet itu mendekati perihelion sekitar 29 – 30 Oktober 2025, para astronom memperketat pengamatan lintasan dan komposisinya.

Teori Harvard, Benarkah 3I/ATLAS Adalah Teknologi Alien?

Avi Loeb, ilmuwan dari Universitas Harvard, mengatakan bahwa bentuk dan sifat 3I/ATLAS tidak seperti komet pada umumnya.

Ia menduga bahwa benda ini bisa jadi bukan alami, melainkan hasil buatan dari makhluk luar angkasa yang cerdas.

Meskipun begitu, banyak ilmuwan lain berpendapat bahwa komet ini tetap termasuk benda alami.

7 Alasan Ilmuwan Menilai 3I/ATLAS Tidak Biasa

1. Komposisi kimia langka

Para peneliti menemukan bahwa komet ini memancarkan sekitar 4 gram nikel per detik tanpa kandungan besi, hal yang jarang terjadi pada komet alami.

2. Senyawa industri di dalam ekor komet

Ilmuwan mendeteksi senyawa nikel tetrakarbonil di Bumi hanya muncul dalam proses industri — yang menjadi indikasi material buatan.

3. Arah ekor berubah tak wajar

Ekor komet awalnya mengarah ke Matahari (anti-solar tail), kemudian berbalik arah. Loeb menilai fenomena ini sebagai kemungkinan manuver terkendali.

4. Lintasan hiperbolik dari luar tata surya

Objek ini melaju bebas dari ikatan gravitasi Matahari dengan kecepatan sekitar 58 km/detik, menunjukkan asalnya dari luar sistem tata surya.

5. Tidak ada unsur batuan

Loeb menekankan bahwa ukuran besar tanpa unsur batuan menunjukkan formasi yang tidak lazim bagi komet alami.

6. Ukuran luar biasa besar

Pengamatan menunjukkan diameter sekitar 19 kilometer menjadikannya objek antarbintang terbesar yang pernah diamati sehingga menimbulkan keraguan atas asal alaminya.

7. Indikasi material rekayasa logam

Analisis spektrum memperlihatkan pola emisi mirip logam industri, bukan material kosmik biasa.

Respons NASA dan Komunitas Ilmiah

NASA menegaskan bahwa 3I/ATLAS tidak mengancam Bumi dan akan melintas dengan jarak aman.

Astronom lain menilai meski anomali terdeteksi, bukti sejauh ini menunjukkan bahwa objek tersebut merupakan komet alami, bukan teknologi buatan.

Namun, pengamatan lanjutan tetap dilakukan karena 3I/ATLAS memberi wawasan penting tentang sistem bintang lain dan asal usul kosmos.

Kesimpulan

Komet 3I/ATLAS menghadirkan salah satu misteri terbesar dalam astronomi modern: apakah ia sekadar komet antarbintang atau bukti pertama dari teknologi alien? Dengan lintasan tak biasa, komposisi kimia anomali, dan skala besar, hipotesis bahwa ia artefak makhluk cerdas masih terbuka.

Meskipun demikian, mayoritas data ilmiah saat ini lebih mendukung penjelasan alami.

Apa pun hasil akhirnya, penelitian terhadap 3I/ATLAS memperluas pemahaman manusia tentang alam semesta.