Scroll untuk baca artikel
Informasi

Bangun Pemuda Pemudi: Lirik, Makna, dan Kisah Alfred Simanjuntak Pencipta Lagu Kebangsaan

×

Bangun Pemuda Pemudi: Lirik, Makna, dan Kisah Alfred Simanjuntak Pencipta Lagu Kebangsaan

Sebarkan artikel ini
Bangun Pemuda Pemudi
Foto Ilustrasi Pemuda indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda

QolamNews Lagu nasional “Bangun Pemuda Pemudi” tetap menjadi simbol semangat perjuangan generasi muda Indonesia.

Karya ciptaan Alfred Simanjuntak ini kembali menggema setiap Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober, dan masuk dalam daftar lagu wajib upacara versi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Tak hanya sebuah karya musik, lagu ini juga berfungsi sebagai seruan moral bagi generasi penerus bangsa agar bekerja keras dan berkontribusi nyata bagi Indonesia.

Lirik Lengkap Bangun Pemuda Pemudi

Bangun pemuda-pemudi Indonesia
Tangan bajumu singsingkan untuk negara
Masa yang akan datang kewajibanmulah
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa

Bangun pemuda-pemudi Indonesia
Sadarilah tanggunganmu yang besar
Tangan bajumu singsingkan untuk negara
Memanggil hai putra putri yang setia

Tak usah banyak bicara, terus kerja keras
Tanda jaya dan mulia
Hai pemuda-pemudi Indonesia
Tangan bajumu singsingkan untuk negara

Makna Lagu

Setiap bait dalam lagu ini sarat pesan kebangsaan.

Kalimat “Bangun pemuda-pemudi Indonesia” merupakan panggilan bagi generasi muda untuk tampil sebagai agen perubahan.

Baca Juga  Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober: Sejarah, Makna, dan Pesan untuk Generasi Muda

Sementara “Tangan bajumu singsingkan untuk negara” menegaskan pentingnya aksi nyata, bukan sekadar kata.

Pesan “Tak usah banyak bicara, terus kerja keras” menanamkan nilai disiplin dan tanggung jawab, sedangkan “bertingkah laku halus” menekankan pentingnya karakter luhur dalam kehidupan bermasyarakat.

Profil Pencipta, Alfred Simanjuntak

Alfred Simanjuntak lahir di Tapanuli Utara pada 8 September 1920. Ia menciptakan lagu Bangun Pemuda Pemudi saat berusia 23 tahun ketika menjadi guru di Sekolah Rakyat Sempurna Indonesia, Semarang.

Baca Juga  10 Twibbon Hari Sumpah Pemuda 2025 Keren untuk Dipasang di Medsos

Inspirasi lagu ini datang secara spontan ketika ia sedang mandi, ia segera menuliskan not dan liriknya sebelum lupa.

Simanjuntak dikenal sebagai guru, komponis, dan pejuang kebudayaan. Lagu ini bahkan membuatnya sempat diburu polisi militer Jepang karena dianggap menanamkan semangat nasionalisme.

Ia wafat pada 7 November 2010, namun warisannya tetap hidup lewat lagu perjuangan ini.

Dengan pesan yang abadi dan nada yang membangkitkan semangat, Bangun Pemuda Pemudi terus relevan hingga kini sebagai pengingat bahwa masa depan bangsa ada di tangan generasi muda Indonesia.