Qolamnews.com – Tahun 2025 menjadi periode yang penuh gejolak bagi para pemilik website dan praktisi SEO.
Google meluncurkan serangkaian pembaruan algoritma besar yang mengguncang posisi banyak situs di halaman pencarian.
Banyak pemilik website mengeluhkan penurunan trafik secara tiba-tiba, bahkan ada yang kehilangan hampir separuh pengunjungnya dalam hitungan minggu.
Fenomena ini bukan sekadar isapan jempol. Data dari berbagai alat analisis SEO menunjukkan lonjakan volatilitas peringkat di mesin pencari, terutama pada bulan Maret dan Juni 2025.
Dua core update besar ini membawa perubahan mendasar pada cara Google menilai kualitas dan relevansi konten.
Daftar Isi
Ringkasan Update Algoritma Google 2025
Core Update Maret 2025
Pembaruan besar ini mulai digulirkan pada 13 Maret dan selesai pada 27 Maret 2025. Salah satu perubahan paling mencolok adalah penurunan signifikan jumlah featured snippets hingga 40%.
Sebagai gantinya, Google mulai lebih sering menampilkan AI Overviews, yaitu ringkasan jawaban berbasis kecerdasan buatan yang diambil dari berbagai sumber terpercaya.
Perubahan ini membuat fenomena “zero-click results” semakin dominan. Pengguna sering kali mendapatkan jawaban langsung di halaman Google tanpa harus mengunjungi situs sumber, yang berarti potensi klik ke website menurun.
Core Update Juni 2025
Update ini dimulai pada 30 Juni 2025 dan selesai sekitar pertengahan Juli.
Fokus utamanya adalah memprioritaskan konten yang benar-benar bermanfaat, memiliki otoritas topikal yang kuat, dan memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna.
Google semakin tegas menurunkan peringkat website yang mengandalkan pengulangan kata kunci tanpa memberikan nilai tambah.
Sebaliknya, situs yang menyajikan informasi mendalam dan relevan di satu topik justru mengalami kenaikan peringkat.
Mengapa Banyak Website Tumbang?
Perubahan Prioritas Google
Google kini lebih mengutamakan E-E-A-T (Experience, Expertise, Authoritativeness, Trustworthiness). Artinya, hanya konten yang ditulis oleh penulis berpengalaman, memiliki otoritas di bidangnya, dan dapat dipercaya yang akan mendapat tempat istimewa di SERP.
Persaingan dengan AI Mode & Zero-Click Results
Dengan hadirnya AI Mode, Google mampu memecah pertanyaan kompleks menjadi sub-pertanyaan, lalu memberikan jawaban komprehensif tanpa perlu mengarahkan pengguna ke banyak situs. Bagi publisher, ini berarti trafik organik bisa berkurang walau posisi ranking tetap tinggi.
Kelemahan SEO Lama yang Sudah Tidak Efektif
Strategi SEO yang hanya mengandalkan keyword density, backlink massal, atau optimasi teknis tanpa memperhatikan kualitas konten kini semakin ditinggalkan. Google lebih pintar menilai konteks dan manfaat dari sebuah artikel.
Strategi Bertahan di Era Algoritma Google 2025
Bangun Topical Authority
Buatlah konten mendalam yang mengupas satu topik secara lengkap. Gunakan pendekatan konten klaster dengan artikel pilar yang didukung artikel pendukung.
Misalnya, jika membahas “AI di Pendidikan”, sediakan artikel utama yang membahas secara umum, lalu pecah menjadi sub-topik seperti “AI untuk Guru”, “AI untuk Siswa”, dan “AI dalam Kurikulum”.
Diversifikasi Format Konten
Google kini lebih menghargai variasi format, seperti video, podcast, infografis, atau forum diskusi. Konten multimedia dapat meningkatkan interaksi pengguna sekaligus memperkuat sinyal keterlibatan.
Tingkatkan Pengalaman Pengguna (UX)
Kecepatan loading, navigasi yang mudah, desain responsif, dan tata letak yang nyaman menjadi faktor penting.
Pengalaman positif akan membuat pengguna betah lebih lama di website, yang pada akhirnya memberi sinyal positif pada Google.
Rutin Audit SEO & Pantau SERP Volatility
Gunakan alat seperti Google Search Console, Ahrefs, atau Semrush untuk memantau perubahan peringkat. Jika ada penurunan drastis, segera lakukan audit untuk menemukan penyebabnya dan perbaiki secepat mungkin.
Studi Kasus Singkat
Website yang Tumbang
Sebuah portal berita teknologi kehilangan 60% trafik dalam dua minggu setelah Core Update Maret 2025. Setelah dianalisis, sebagian besar kontennya terlalu singkat dan tidak memberikan informasi mendalam, serta banyak menargetkan kata kunci umum tanpa fokus topikal.
Website yang Bertahan
Di sisi lain, blog kesehatan yang rutin mempublikasikan artikel panjang, disertai referensi ilmiah, dan fokus pada satu bidang medis justru mengalami lonjakan trafik 35% setelah Core Update Juni 2025. Strategi mereka: konsistensi, riset mendalam, dan kredibilitas penulis.
Kesimpulan
Algoritma Google 2025 membawa pesan yang jelas: hanya website dengan konten berkualitas, relevan, dan terpercaya yang akan bertahan.
Era mengejar kata kunci sebanyak-banyaknya sudah lewat. Kini, saatnya fokus membangun keahlian, otoritas, dan kepercayaan.
Bagi para pemilik website dan praktisi SEO, ini bukan akhir permainan. Justru, pembaruan ini adalah peluang untuk beradaptasi, berinovasi, dan memberikan nilai lebih bagi pengguna.
Siapa yang siap berbenah, dialah yang akan memimpin di halaman pertama Google.





