Jakarta – Presiden Prabowo Dukung Marsinah Jadi Pahlawan Nasional menjadi sorotan utama dalam peringatan Hari Buruh Internasional di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, 1 Mei 2025. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo Subianto secara terbuka menyampaikan dukungannya di hadapan ribuan buruh yang memadati kawasan Monas. Pernyataan ini dinilai sebagai bentuk nyata komitmen pemerintah terhadap perjuangan buruh dan penegakan hak asasi manusia di Indonesia.
Marsinah merupakan figur historis dalam gerakan buruh Indonesia. Dukungan Prabowo memperlihatkan langkah konkret menuju pengakuan formal atas jasa perjuangan yang selama ini lebih banyak dirayakan secara simbolik. Pernyataan tersebut segera memicu reaksi positif dari kalangan buruh, akademisi, serta organisasi masyarakat sipil yang telah lama mengusulkan Marsinah masuk dalam deretan tokoh nasional.
Daftar Isi
Siapa Marsinah?
Marsinah adalah buruh pabrik PT Catur Putera Surya (CPS) di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Perempuan kelahiran 1969 ini dikenal vokal dalam memperjuangkan hak-hak buruh, khususnya terkait kenaikan upah berdasarkan surat edaran Gubernur Jawa Timur tahun 1992.
Pada awal Mei 1993, Marsinah memimpin mogok kerja sebagai bentuk protes terhadap perusahaan yang tidak mengikuti ketentuan tersebut. Tak lama setelah aksi tersebut, ia menghilang dan kemudian ditemukan tewas dengan tanda-tanda penyiksaan. Kasusnya menjadi sorotan luas karena hingga kini belum tuntas secara hukum, meski sudah lebih dari tiga dekade berlalu.
Marsinah kemudian menjadi simbol perjuangan kelas pekerja serta korban pelanggaran HAM berat di masa Orde Baru. Namanya terus dikenang dalam berbagai aksi dan peringatan Hari Buruh di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo Dukung Marsinah Jadi Pahlawan Nasional -Reaksi Publik
Dalam dialog terbuka dengan serikat buruh saat peringatan Hari Buruh, Presiden Prabowo memberikan ruang kepada para pimpinan serikat untuk menyepakati satu nama yang akan diusulkan sebagai Pahlawan Nasional. Setelah melalui diskusi internal, nama Marsinah mencuat sebagai pilihan utama.
“Kalau semuanya sepakat Marsinah, saya dukung. Saya akan perintahkan prosesnya,” kata Presiden Prabowo, disambut sorak-sorai ribuan buruh yang hadir di lokasi acara.
Pernyataan itu memicu respons positif dari berbagai pihak. Serikat pekerja mengapresiasi keterbukaan pemerintah dalam menanggapi usulan dari akar rumput.
Akademisi dan aktivis hak asasi manusia menilai bahwa dukungan ini harus diikuti oleh langkah administratif dan politis yang konkret agar Marsinah benar-benar memperoleh gelar Pahlawan Nasional secara resmi.
Mengapa Marsinah Layak Jadi Pahlawan Nasional?
Marsinah adalah sosok yang tidak hanya memperjuangkan hak normatif sebagai pekerja, tetapi juga mewakili suara perempuan dalam perjuangan kelas buruh. Keberaniannya memimpin aksi di tengah tekanan menunjukkan karakter kepemimpinan dan dedikasi terhadap keadilan sosial.
Pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Marsinah akan menjadi pengakuan atas kontribusi nyata kalangan buruh dalam sejarah bangsa. Ini juga menjadi sinyal penting bahwa negara tidak melupakan sejarah kelam yang pernah terjadi terhadap warga sipil yang memperjuangkan keadilan.
Pengakuan tersebut juga memiliki nilai simbolik tinggi dalam gerakan perempuan Indonesia. Marsinah menjadi representasi perempuan pekerja yang melawan penindasan dengan semangat kolektif dan keberanian personal.
Momentum Hari Buruh 2025: Lebih dari Sekadar Upacara
Peringatan Hari Buruh 2025 menandai momen krusial dalam sejarah perburuhan nasional. Dukungan Presiden Prabowo terhadap usulan Marsinah dinilai bukan sekadar simbolis, tetapi sebuah deklarasi politik yang membawa pesan moral kuat. Ini memperlihatkan kesediaan negara untuk mengoreksi sejarah dan memberikan tempat yang layak bagi para pejuang keadilan dari kalangan rakyat biasa.
Sejumlah pengamat menilai, langkah ini juga menjadi bagian dari strategi pemerintah dalam membangun kedekatan dengan kelompok pekerja yang selama ini menjadi bagian penting dalam dinamika sosial-politik Indonesia. Lebih jauh, hal ini diharapkan dapat memperkuat dialog sosial antara pemerintah, buruh, dan sektor industri.
Penutup dan Harapan Para Buruh di Hari Buruh 2025
Pernyataan “Presiden Prabowo Dukung Marsinah Jadi Pahlawan Nasional” bukan hanya tajuk utama media, tetapi representasi nyata dari sebuah perjuangan panjang yang mulai mendapatkan ruang di ranah kebijakan nasional. Jika pengusulan ini terealisasi, maka Marsinah akan menjadi salah satu tokoh perempuan dari kalangan buruh pertama yang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.
Harapan kini tertuju pada pemerintah untuk menindaklanjuti komitmen tersebut secara administratif. Langkah ini diharapkan tidak hanya menjadi penghormatan terhadap jasa Marsinah, tetapi juga sebagai pemicu semangat perjuangan yang lebih luas bagi kalangan pekerja dan perempuan di Indonesia.
Dengan demikian, Hari Buruh tidak hanya menjadi ajang unjuk rasa atau seremonial belaka, melainkan momentum refleksi nasional atas kontribusi nyata buruh dalam pembangunan negeri.
Ikuti Channel Telegram kami, untuk mendapatkan tips dan informasi terbaru dari kami