QolamNews, Aceh Singkil– Kisah pilu datang dari Aceh Singkil. Seorang istri bernama Melda Safitri (33) menjadi sorotan publik setelah diceraikan oleh suaminya hanya dua hari sebelum sang suami menerima SK sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Peristiwa ini terjadi pada 15 Agustus 2025, sementara sang suami dijadwalkan menerima SK PPPK pada 17 Agustus 2025. Kisah tersebut viral setelah Melda membagikan video perpisahan bersama dua anaknya di media sosial, yang langsung menyita perhatian warganet.
Daftar Isi
Baju Dinas dari Hasil Jual Cabai
Dalam pengakuannya, Melda mengungkapkan bahwa baju Korpri untuk pelantikan suaminya dibeli dari hasil jualan cabai dan sayur di rumah. Ia tak menyangka, setelah perjuangan membantu ekonomi keluarga, justru mendapat balasan pahit berupa perceraian.
“Saya bantu dia dari nol, dari masih kerja honorer. Baju dinas itu saya yang beli dari hasil jual cabai. Tapi dua hari sebelum dia terima SK, saya malah diceraikan,” ujar Melda sambil menahan tangis, dikutip dari akun media sosialnya.
Masalah Sepele Jadi Pemicu
Kepala Desa Siti Ambia, tempat pasangan ini tinggal, menyebut bahwa rumah tangga Melda dan suaminya memang sudah beberapa kali mengalami pertengkaran kecil.
Puncaknya terjadi saat sang suami pulang kerja pada 14 Agustus dan marah karena tidak menemukan lauk di meja makan. Dari situlah percekcokan berlanjut hingga akhirnya perceraian tak terhindarkan.
“Sudah pernah dimediasi juga sebelumnya, tapi mereka memang sudah tidak harmonis,” ujar Kepala Desa setempat, dikutip dari iNews.id.
Netizen Ikut Geram
Video perpisahan Melda bersama dua anaknya membuat ribuan warganet ikut tersentuh. Banyak yang menilai sang suami “lupa diri setelah berhasil”, sementara ada juga yang meminta evaluasi etika pegawai PPPK.
Komentar seperti “Lupa masa susah!” dan “Karma tidak pernah salah alamat” membanjiri media sosial. Bahkan, beberapa tokoh masyarakat di Aceh Singkil menilai bahwa perilaku tersebut mencoreng nama baik ASN dan PPPK di daerah.
Belum Ada Sanksi Resmi
Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak Satpol PP Aceh Singkil, tempat suami Melda bekerja sebagai anggota.
Namun, beberapa sumber internal menyebutkan bahwa atasan tengah melakukan penelusuran internal terkait etika dan perilaku pegawai bersangkutan.
Pesan Haru Melda untuk Perempuan Lain
Meski hati hancur, Melda tetap berusaha tegar. Ia kini memilih fokus membesarkan dua anaknya dan melanjutkan usaha kecilnya.
“Saya tidak ingin membalas. Saya hanya ingin kuat demi anak-anak. Semoga kejadian ini jadi pelajaran buat semua istri yang sedang berjuang,” ujarnya.
Kesimpulan
Kasus ini menjadi sorotan bukan hanya karena dramanya, tapi juga menggambarkan realitas sosial di balik perjuangan ekonomi rumah tangga.
Publik berharap ada etika moral bagi aparatur negara, termasuk PPPK, agar tidak hanya berprestasi di pekerjaan, tapi juga bertanggung jawab terhadap keluarga.
source : inews.id